Sponsored Link

71 Tahun Indonesia Merdeka

71 Tahun Indonesia Merdeka itu Pancasila, bukan yang lain ! Ya, sudah 71 tahun sudah Indonesia merdeka sebagai negara yang berkedaulatan. Selama itu pula umur Pancasila sebagai satu-satunya ideologi di dunia yang dianut Indonesia telah berumur 71 tahun. Peristiwa kemerdekaan bagi sebuah negara tentu bukan hanya menjadi tonggak mulai berdirinya suatu negara, namun juga merupakan suatu peristiwa yang sangat bersejarah bagi suatu negara tersebut. Bagi Bangsa Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945 menjadi salah satu peristiwa bersejarah yang memang sangat penting, dimana proklamasi pada saat itu dikumandangkan keseluruh penjuru dunia. Impian rakyat Indonesia selama beratus-ratus tahun untuk dapat lepas dari belenggu para penjajah akhirnya dapat tercapai, cita-citanya kemudian yaitu menjadi bangsa yang besar, adil, makmur, dan sejahtera. Apabila diingat pada masa seperti itu, alangkah bahagianya generasi pada masa sekarang ini yang tidak merasakan masa sulit penjajahan namun tinggal menikmati masa kemerdekaan.
Dengan dasar negara “Pancasila” dan semboyan “Bhineka Tunggal Ika”, harapan para pahwalan bangsa tentu mengharapkan dimasa yang akan datang Bangsa Indonesia menjadi sebuah bangsa yang besar dan bermartabat. Meskipun banyak perbedaan yang dimiliki, hal tersebut justru menjadi sebuah pecutan semangat untuk dapat bersatu padu dibawah nama Bangsa Indonesia. 71 tahun sudah Indonesia merdeka, yang berarti sudah 71 tahun pula Pancasila menjadi pedoman dan dasar hidup Negara Indonesia. Masa depan bangsa ini kini ada ditangan para generasi penerus, generasi muda seperti masa sekarang ini.

Kompleksifitas Tantangan Indonesia
Tidak dapat dipungkiri bahwa berbagai isu maupun tantangan pasti selalu menghantam bangsa ini, namun perlu diingat bahwa bangsa yang hebat adalah bangsa yang lahir dari sebuah perjalanan keras dan penuh kerikil tajam. Filosofi itu mungkin menjadi bermakna apabila ditinjau dari masa perjuangan melawan penjajah, masa pasca kemerdekaan, masa orde baru, hingga masa sekarang ini. Berbagai hambatan tentu seringkali menerjang bangsa ini bagai badai yang tiada habisnya, namun berkali-kali pula sebuah bangsa bernama Indonesia ini tetap kokoh berdiri dengan Pancasilanya.
Dewasa ini, berbagai isu dari mulai terorisme, ekonomi, sosial budaya, bahkan ideologi memang seringkali meghantam Bangsa Indonesia. Dari sejumlah isu tersebut, terdapat sebuah isu yang menarik generasi muda saat ini yaitu lahirnya kembali ideologi atau paham komunisme pasca beberapa rentetan tuntutan mengungkap peristiwa G30SPKI. Meskipun beberapa tokoh menganggap paham ini pernah dianut Bangsa Indonesia, namun sejatinya selama 71 tahun Indonesia merdeka bahwa Pancasilalah yang merupakan ideologi, tanpa pernah terganti. Berdasar fakta sejarah, pemerintahan pada tahun 1960-1965 percaya bahwa Pancasila tetap dimasukan ke dalam anggaran dasar pemerintah meskipun pada saat itu dikuasai oleh PKI (Partai Komunis Indonesia), oleh sebab itu Presiden Soekarno pada saat itu berani mengajarkan prinsip Naskom. Namun, adanya peristiwa G30SPKI kemudian mengesankan adanya pengkhianatan PKI terhadap presiden dengan membunuh 7 Jenderal Angkatan Darat yang kemudian dikenal dengan 7 Pahlawan Revolusi.

Indonesia itu Pancasila bukan Komunis
Lantas yang menjadi perhatian selanjutnya apakah yang sebenarnya memberatkan bahwa Bangsa Indonesia bukan penganut ideologi komunis. Sejak awal berdiri, Ir.Soekarno dengan tegas menyatakan bahwa ideologi dan dasar negara Bangsa Indonesia adalah Pancasila, dengan nasionalisme tinggi “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti “meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu juga yaitu Indonesia”. Dengan menjunjung tinggi nasionalisme, menghargai perbedaan, dan mengatasnamakan bangsa Indonesia, sebenarnya generasi sekarang ini dapat melihat betapa penting dan bermanfaatnya warisan para pendiri bangsa tersebut.
Terdapat beberapa perbandingan antara Ideologi Komunisme dan Pancasila menurut Ir. Heru Santoso, M.Hum dalam bukunya Sari Pendidikan Pancasila.

5 Azas Kebutuhan Hidup ManusiaKOMUNISMEPANCASILA
AZAS KETUHANANAtheis (tidak mengenal Tuhan)Monotheis (sesuai keyakinan agama masing-masing)
AZAS KEMANUSIAANHAM diabaikan, harus patuh pada penguasa pusatHAM dilindungi tanpa melupakan kewajiban khusus bagi minoritas
AZAS PERSATUANNasionalisme ditolakNasionalisme dijunjung tinggi
AZAS DEMOKRASITidak ada demokrasi, hanya ada satu partai pemimpinDemokrasi dijunjung, tidak ada dominasi partai
AZAS KEADILANHanya untuk kepentingan NegaraUntuk kepentingan Bangsa, Negara, Rakyat

Melalui perbandingan tersebut dapat dilihat betapa Pancasila merupakan Indonesia, dan Indonesia memang seharusnya bangga memiliki Pancasila. Betapa sulit dibayangkan apabila komunisme lahir dan menguasai Bangsa Indonesia, seluruh karakter dan budaya bangsa yang dimiliki selama ini tentu dapat lebur bahkan hilang. Aroma persatuan, keadilan, dan kepentingan rakyat yang tertinggi, tentu akan hilang dan cenderung berpotensi menimbulkan gejolak internal hingga pecahnya konflik.

71 Tahun Indonesia ya Pancasila
Sudah selayaknya para generasi muda sekarang ini berusaha meneruskan perjuangan dan cita-cita pahlawan proklamasi untuk dapat mempertahankan kemerdekaan atau bahkan mewujudkan terciptanya Bangsa Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. Menyadari dan mengilhami pentingnya Pancasila, mencintai dan memiliki bangsa ini, hingga selalu berusaha meningkatkan kualitas generasi muda, tentu dapat menjadi beberapa usaha yang dapat dilakukan generasi saat ini demi menciptakan generasi penerus yang lebih maju dan berkompeten. Sadarilah bahwa mempertahankan sejatinya lebih sulit daripada merebut, kalimat tersebut tentu mengandung filosofi yang dalam bahwa tantangan para generasi muda akan lebih kompleks dan lebih beragam bahkan lebih sulit untuk dihadapi. Persiapkanlah pribadi kita masing-masing, tetap berdasar cinta kepada tanah air bangsa Indonesia ini, dan berusahalah untuk selalu menjadi pioner dalam peningkatan kualitas bangsa. Junjung tinggi persatuan, hilangkan perbedaan, dan tetap memakna Pancasila. Profokasi untuk memecah Bangsa Indonesia, hingga usaha melemahkan para generasi muda oleh kelompok kepentingan atau pihak asing tertentu. Jadi, 71 Tahun Indonesia Merdeka itu PANCASILA, bukan yang lain !

Oleh : Anggit Tri