Sponsored Link

AYO MEMILIH !

APAPUN PILIHANNYA, AYO MEMILIH !

Pemilihan Presiden 2014 semakin dekat, kurang lebih satu bulan lagi pesta demokrasi terbesar di Indonesia akan digelar, dan hasilnya tidak main-main karena akan menentukan nasib bangsa selama 5 tahun ke depan. Persiapan dari semua pihak, baik dari penyelenggara dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) ataupun para partai pengusung dan partai koalisi pendukung Capres dan Cawapres sudah semakin instensif dilakukan. Inilah tugas kita sebagai rakyat Indonesia untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam Pemilu Pilpres 9 Juli nanti. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengenai rekapitulasi suara hasil Pemilu Legislatif 2014 jumlah pemilih mencapai 75,11 persen, dengan total suara yang dinyatakan sah adalah sebanyak 124.927.491 suara. Artinya jumlah suara yang menunjukkan pemilih tidak menggunakan hak pilihnya mencapai 24,89 persen. Angka golput pada pemilu 2014 ternyata lebih rendah dibandingkan pemilu 2009, dengan jumlah golput mencapai 29,1 persen suara.
Dalam Undang-undang Dasar 1945 telah disebutkan salah satu hak warga negara yang mendasar adalah hak untuk mempergunakan suaranya, disamping hak-hak warga negara Indonesia yang lainnya. Pengaturan hak warga negara untuk memilih dan dipilih termuat dalam Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan Undang-undang No. 12 Tahun 2005 tentang Ratifikasi Kovenan Hak-hak Sipil dan Politik. Hak memberikan suara atau memilih (right to vote) merupakan hak dasar (basic right) setiap individu atau warga negara yang harus dijamin pemenuhannya oleh Negara.
“Our constitution is named a democracy because it is in the hands not of the few, but of the many” (Konstitusi kita dinamakan demokrasi, karena kekuasaan tidak ditangan segolongan kecil, tapi ditangan banyak rakyat), teori Pericles dalam buku History of the Peloponnesian War. Berdasarkan teori yang dikemukakan Pericles nampak bahwa pemerintahan atau konstitusi adalah ditangan rakyat, artinya dalam pemilihan presiden nanti semua ada ditangan rakyat, siapa calon presiden yang akan memimpin negara ini ditentukan oleh rakyat Indonesia sendiri. Tentunya kita sebagai warga negara tidak boleh menyia-nyiakan suara yang kita miliki, dan harus menggunakannya dengan bijak.
Sidney Hook, menyebutkan “demokrasi sebagai bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa”, adapun Philippe C. Schmiiter dan Terry Lynn Karl menyebutkan bahwa “demokrasi merupakan suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai pertanggungjawaban atas tindakan-tindakan mereka di wilayah publik oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerjasama para wakil mereka yang telah terpilih”. Dari pernyataan teori dua tokoh tersebut menyebutkan bahwa pemerintahlah yang berkuasa atas keputusan yang ditentukan kepada rakyat dan bertanggung jawab atas pilihan yang ditentukan rakyat, apabila kita tidak menggunakan hak suara dan lebih memilih untuk golongan putih atau tidak memilih artinya kita sama sekali tidak berpartisipasi dalam masa pemilihan hingga dalam masa pemerintahan.
Kebaikan dan keburukan menurut teori agama merupakan taqwa. Taqwa merupakan suatu sikap yang menjalankan segalah perintah tuhan dan menjauhi semua yang dilarang oleh tuhan yang maha esa. Kebaikan dan keburukan dari para calon presiden dan calon wakil presiden tentunya telah dimiliki oleh masing-masing calon. Tetapi seperti teori agama yang telah menyebutkan bahwa semua ajaran agama pasti mengajarkan akhlak kebaikan, ketaatan, dan larangan berbuat dosa. Hal ini dapat diartikan bahwa siapapun pemimpinnya yang nanti akan terpilih, pasti akan berusaha yang terbaik untuk negara ini, berusaha membangun negara ini ke arah yang lebih baik, dan pasti akan senantiasa berusaha menjaga beserta membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kesempatan untuk memilih presiden beserta wakilnya datang setiap lima tahun sekali, oleh sebab itu mari manfaatkan kesempatan hak pilih yang kita miliki untuk turut berpartisipasi dalam pemilihan presiden yang akan digelar 9 Juli nanti. Hindari golput, karena melalui golput sesungguhnya kecurangan dan pengkondisian suara yang tidak terpilih dapat dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Mari sukseskan Pemilihan Presiden 2014, apapun pilihannya, ayo memilih !

Maraknya Kampanye Hitam

Keprihatinan Diri Melihat Kampanye Hitam
Oleh : Anggit Tri

Debat Capres dan Cawapres telah berlangsung, ini artinya Pilpres 2014 semakin dekat, hasilnya bahkan tidak main-main karena akan menentukan nasib bangsa selama 5 tahun ke depan. Masa kampanye yang dimulai 4 Juni dan akan berakhir 5 Juli ternyata sudah dilanggar melalui maraknya kampanye hitam (black campaign) yang sudah banyak ditemukan dibeberapa tempat ataupun beberapa daerah di Indonesia. Saya sendiri cukup prihatin melihat maraknya black campaign dibeberapa daerah seperti yang ada di Bogor, mulai dari ajakan memilih salah satu calon baik Prabowo-Hatta ataupun Jokowi-JK sebelum masa kampanye, sampai dengan pemasangan pamflet atau poster yang berisi sindiran kepada capres dan cawapres lawan. Cukup memprihatinkan memang, di kota yang ramai pelajar seperti Bogor ini, para tim pemenangan ataupun tim sukses masing-masing calon justru menggunakan cara black campaign. Sikap tegas dari pemerintah daerah yang dalam hal ini adalah Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) masing-masing daerah yang sangat menentukan.
Marilah kita sebagai warga negara yang baik, mari bersikap dewasa dalam menghadapi kampanye hitam yang ada. Percayalah bahwa dua kandidat capres dan cawapres sudah merupakan yang terbaik yang ada di bangsa ini, sehingga masing-masing kandidat capres dan cawapres pasti mempunyai rencana yang baik untuk membangun bangsa ini ke arah yang lebih baik dengan masing-masing ciri dan cara yang mereka miliki. Hindari kampanye hitam, dan tentukanlah suaramu untuk salah satu calon yang kita anggap paling amanah, yang dipercaya mampu menjadikan Bangsa Indonesia menjadi yang lebih baik di masa yang akan datang.